Bisnis.com, JAKARTA - Rerata laba bersih perusahaan publik sektor keramik melonjak hingga 287,7 % menjadi Rp202,8 miliar sepanjang 9 bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp52,3 miliar.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis.com, total laba bersih enam emiten sektor itu tercatat mencapai Rp1,217 triliun selama Januari-September 2014 atau naik 287,6% dari pencapaian hingga kuartal III/2013.
PT Mulia Industrindo Tbk. (MLIA) menjadi penyumbang laba bersih terbesar karena kinerjanya meroket 215,2%. Produsen keramik Grup Mulia itu mendulang laba Rp366,7 miliar dari tahun sebelumnya rugi sebesar Rp318,1 miliar.
Peningkatan kinerja tinggi lainnya dialami oleh PT Asahimas Flat Glass Tbk. (AMFG), naik 39,09% menjadi Rp337,9 miliar dari Rp242,9 miliar.
Keenam emiten berhasil mencetak pertumbuhan positif hingga kuartal III/2013. PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) misalnya, meskipun masih mendulang rugi Rp12,05 miliar tapi itu turun 131,3% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp38,4 miliar.
Di lihat dari sisi pendapatan, keenam emiten sektor keramik tersebut mencetak pendapatan Rp10,28 triliun dengan rerata Rp1,71 triliun atau tumbuh 13,34% dari capaian Januari-September 2012.
Pertumbuhan pendapatan tertinggi dialami oleh PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) yang membukukan pendapatan sebesar Rp1,49 triliun atau tumbuh 21,25% dari sebelumnya Rp1,22 triliun.
Berada di peringkat kedua Asahimas Flat Glass mencetak pertumbuhan 20,33% dengan meraih pendapatan sebesar Rp2,69 triliun.
Adapun Arwana Citramulia diperingkat ketiga dengan mencatat pendapatan Rp1,18 triliun atau tumbuh 15,43% dari periode yang sama tahun lalu.
Dari segi kontribusi pendapatan, Mulia Industrindo berada di posisi paling tinggi dengan raupan Rp4,05 triliun, Asahimas Flat Glass sebesar Rp2,69 triliun, dan Surya Toto Indonesia sebesar Rp1,49 triliun.