bisnis.com, JAKARTA--PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. melakukan buyback 4,07 juta saham dengan investasi Rp8,56 miliar sebagai lanjutan rencana penggabungan usaha dengan PT Pradja Pharin.
Frida Oktaria Chalid, Sekretaris Perusahaan Darya-Varia Labotaria, mengatakan aksi buyback dilakukan setelah beberapa pemegang saham ada yang tidak menyetujui perseroan untuk melakukan merger dengan Pradja Pharin.
"Ada delapan pihak yang tidak menyetujui dan kami sudah memberikan harga per saham yang sesuai untuk buyback yaitu Rp2.101 per saham," ujarnya dalam keterangan resmi Jumat (3/10/2014).
Reksadana Simas Satu Prima mencatatkan diri sebagai pihak pemegang saham yang menjual sahamnya ke emiten berkode DVLA paling besar yaitu sejumlah 2,23 juta saham. Sedangkan Morgan Stanley and Co. menjadi pemegang saham kedua terbesar yang menjual sahamnya ke perseroan sebesar 598.000 saham.
Sebelumnya sampai semester I/2014 pemegang saham pengendali DVLA masih dipegang oleh Blue Sphere Singapore Pte. Ltd. sebesar 92,66% atau 1,03 miliar saham.
Sedangkan, untuk saham publik kurang dari 5% DVLA sebesar 82,19 juta saham atau 7,34% dari jumlah seluruh saham. Dengan dilakukannya buyback, jumlah aangka pemilik saham publik kurang dari 5% DVLA kembali berkurang.
Padahal dalam aturan BEI tentang free float mewajibkan emiten untuk segera memenuhi ketentuan saham publik kurang dari 5% yang diharuskan mencapai paling sedikit 50 juta saham dan 7,5% dari jumlah saham keseluruhan. Serta diisi paling minimal 300 pihak.
Untuk poin yang terakhir, sampai akhir Agustus 2014 DVLA mencatatkan jumlah pihak pemegang sahamnya mencapai 561 pihak atau bekurang dua pihak dibandingkan bulan sebelumnya 563 pihak.
Darya Varia Buyback Rp8,56 miliar untuk Lancarkan Merger
PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. melakukan buyback 4,07 juta saham dengan investasi Rp8,56 miliar sebagai lanjutan rencana penggabungan usaha dengan PT Pradja Pharin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Surya Rianto
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium