Bisnis.com, JAKARTA—Anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), yakni PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam akhirnya siap go public pada awal 2015.
Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengungkapkan anak usaha PLN yang paling siap untuk menggelar penawaran perdana saham (initial public offering/IPO) adalah PLN Batam. Sedangkan PT Prima Layanan Nasional Enjiniring dinilai belum siap melantai di pasar modal.
"PLN Batam dulu, Pemilik mengikuti keinginan PLN Batam. Yang sudah siap PLN Batam, PLN Enjiniring itu aspirasi dan belum sematang PLN Batam," ungkapnya kepada Bisnis, Kamis (25/9/2014).
Dadan Koerniadipoera, Direktur Utama PLN Batam, mengakui proses IPO akan menggunakan laporan keuangan perseroan per kuartal III/2014. Nantinya, perseroan meminta persetujuan dari pemegang saham terkait rencana IPO berdasarkan buku September.
"Kalau kinerjanya menggembirakan, bisa lanjut. Harapannya bisa awal 2015, kalau pakai buku Desember kemungkinan IPO kuartal I/2014," ujarnya saat dihubungi terpisah, Jumat (26/9/2014).
Rencana IPO PLN Batam telah digaungkan sejak 2012. Dalam gelaran tersebut, PLN Batam rencananya akan melepas 30% saham kepada publik.
Perusahaan setrum ini telah menunjuk penjamin emisi PT Bahana Sekuritas sejak 2 tahun silam. Diharapkan kinerja perseroan pada kuartal III/2014 akan sesuai dengan harapan nilai buku untuk menggelar IPO.
Dari sisi kinerja, PLN Batam membukukan peningkatan pendapatan 4% dibandingkan perolehan tahun lalu. Begitu pula dengan laba bersih yang meningkat 6% year on year.
Dia berharap, penyesuaian tarif listrik yang diberlakukan mulai Juni lalu dapat membuat kinerja perseroan lebih baik ketimbang paruh pertama tahun ini.
Meski enggan menyebutkan target perolehan dana dari gelaran IPO, dia memastikan akan menggunakan dana tersebut untuk ekspansi. PLN Batam akan menambah jumlah pembangkit untuk memenuhi kebutuhan permintaan yang tumbuh 11% per tahun.
Setiap tahun, PLN Batam menggelontorkan belanja modal (capital expenditure/Capex) sekitar US$4 juta untuk kapasitas terpasang 30-40 Megawatt.
"Kami ingin menyuplai listrik untuk Bintan dan Tanjung Pinang, selama ini terkendala transmisi," paparnya.