Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BW PLANTATION (BWPT): Akuisisi Group Green Eagle Rp10,53 T

PT BW Plantation Tbk. berencana menggunakan dana hasil right issue untuk mengakuisisi Group Green Eagle sebesar Rp10,53 triliun. Sisanya sebesar Rp600 miliar akan digunakan untuk modal kerja BWPT.

Bisnis.com, JAKARTA—PT BW Plantation Tbk. berencana menggunakan dana hasil right issue untuk mengakuisisi Group Green Eagle sebesar Rp10,53 triliun. Sisanya sebesar Rp600 miliar akan digunakan untuk modal kerja BWPT.

Direktur BWPT Kelik Irwanto mengatakan, perseroan telah menandatangani conditional sale and purchase agreement dengan Green Eagle Palm Limited, sebuah perusahaan afiliasi PT Rajawali Corpora untuk mengakuisisi 100% saham Green Eagle Holdings Pte. Ltd.

Rencana akuisisi akan melalui proses persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 10 November 2014 bersamaan dengan pernyataan pendaftaran penawaran HMETD menjadi efektif.

Menurut Kelik, akuisisi perusahaan kelapa sawit Green Eagle dapat mengakibatkan kinerja perseroan melonjak sangat tajam. Dia yakin BWPT akan menempati urutan ketiga sebagai listed company yang memiliki lahan perkebunan terluas di Tanah Air.

"Akuisisi akan membuat BWPT otomatis tumbuh lebih dari double digit. Green Eagle otomatis akan menjadi tulang punggung BWPT," ujarnya, Rabu (24/9/2014).

Dia menjelaskan cadangan lahan yang dimiliki BWPT saat ini 94.000 hektare akan menjadi lebih dari 400.000 Ha setelah proses akuisisi. Potensi pertumbuhan anorganik yang ditempuh BWPT ini diklaim membuat perusahaan menjadi kian kuat.

Sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit, sambungnya, BWPT dan Green Eagle sama-sama memiliki usia tanaman yang terbilang muda. Jika dikonsolidasikan, tentu akan menjadi potensi yang sangat besar dengan jaminan pasokan dan volume dari perkebunan tersebut.

Nominal akuisisi sebesar Rp10,53 triliun itu diakui terdiri dari ekuitas Green Eagle sebesar Rp8,52 triliun dan utang sebesar Rp2 triliun. Namun, Kelik menilai ekuitas tersebut nantinya akan menjadi aliran kas BWPT ke depan.

Right issue tersebut, selain menggeser pemegang saham pengendali, Grup Rajawali juga secara otomatis membuat sektor perkebunan milik mereka menjadi perusahaan terbuka (backdoor listing).

Masuknya Grup Rajawali, sambungnya, dipastikan tidak akan mengubah manajemen BWPT dalam waktu dekat. Begitu pula kebijakan perseroan dalam jangka panjang.

"Kami punya visi yang sama. Tidak ada program yang signifikan berbeda, yang jelas kami akan berusaha menjadi lebih efisien dari jumlah aset atau sumber daya manusia bisa sharing," tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper