Bisnis.com, JAKARTA--Pengusaha Peter F. Sondakh menggeser keluarga Tjipto Widodo atas kepemilikan saham mayoritas PT BW Plantation Tbk. melalui mekanisme right issue senilai Rp11,1 triliun.
Peter Sondakh tercatat sebagai orang terkaya ke-5 di Indonesia versi majalah Forbes pada 2014. Pemilik Grup Rajawali ini diperkirakan memiliki kekayaan mencapai US$2,8 miliar setara dengan Rp33,6 triliun.
Penguasaan Peter Sondakh melalui Grup Rajawali pada emiten berkode saham BWPT dijalankan dengan mulus berdasarkan perjanjian bersama para pemegang saham terdahulu termasuk PT BW Investindo, milik keluarga Widodo.
BW Investendo sebagai pendiri BW Plantation pada awalnya memiliki 34,86% saham. Nantinya, kepemilikan saham BW Investindo akan terdilusi sehingga tersisa 4,98% dari total saham.
Direktur BWPT Kelik Irwanto mengatakan penawaran umum terbatas I (PUT) yang dilakukan perseroan menyebabkan kepemilikan saham pengendali bakal tergeser.
"Kalau melihat kondisi yang ada, akibat right issue ini, Grup Rajawali akan menggeser pendiri BWPT," ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (24/9/2014).
BWPT menawarkan 27,02 miliar lembar saham atau 85,71% setelah PUT I dengan nominal Rp100 per saham. PUT I tersebut ditawarkan dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Saham baru ditawarkan pada harga Rp390-Rp411 per saham. Dari proses tersebut, perseroan akan meraih dana sebesar Rp11,1 triliun.
Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan perseroan, Rabu (24/9/2014), disebutkan 3 pemegang saham BWPT tidak akan mengambil HMETD dan akan mengalihkan kepada PT Rajawali Capital International, milik PT Rajawali Corpora.
Perjanjian PT Rajawali Capital International yang digelar 19 September 2014 itu, dilakukan dengan 3 pemegang saham BWPT. Ketiganya antara lain PT BW Investindo, Credit Suisse AG SG Branch S/A Matacuna Group Limited, dan Credit Suisse AG SG Branch S/A Pegasus CP One Limited.
Pada proses PUT I tersebut, PT Rajawali Capital International menjadi pembeli siaga bersama dengan PT BNI Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Valbury Asia Securities.
Jika pemegang saham lainnya tidak menggunakan HMETD, maka Rajawali Capital International bakal memiliki 48,22% saham dan pembeli siaga akan menggenggam 37,49%. Bila seluruh jatah saham pembeli siaga dibeli Rajawali Capital, maka total saham dapat mencapai 86,21%.