Bisnis.com, JAKARTA—PT Bakrie & Brothers Tbk. diketahui mengalami defisiensi modal sebesar Rp1,9 triliun pada tanggal 30 Juni 2014. Kondisi ini sebagian besar disebabkan oleh rugi penurunan nilai investasi jangka pendek dan perubahan nilai wajar derivatif.
Hal itu terungkap dari bagian Kelangsungan Usaha yang ada dalam laporan keuangan Bakrie & Brothers (BNBR) per 30 Juni 2014 seperti dikutip, Minggu (31/8/2014).
Sehubungan dengan defisiensi modal ini, manajemen BNBR telah membuat setidaknya lima langkah dan rencana untuk menghadapi hal tersebut.
Pertama, perseroan mengkaji restrukturisasi utang melalui konversi utang menjadi saham.
Kedua, melakukan peningkatan modal melalui penerbitan saham dan penjualan aset.
Ketiga, berencana mengurangi investasi dalam bentuk saham.
Keempat, fokus dalam pengembangan kegiatan usaha manufaktur.
Terakhir, perseroan akan mengembangkan proyek infrastruktur utama untuk mendapatkan sumber pendapatan yang berkelanjutan.