Bisnis.com, JAKARTA—Potensi berlanjutnya penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) dipandang tipis, lantaran masih belum adanya sentimen berarti dari dalam negeri dan regional.
Pada perdagangan Kamis (7/8), indeks menunjukkan pergerakan yang cukup liar sebelum ditutup di zona hijau pada level 5.066, 98. Posisi kemarin lebih tinggi 0,17%, atau 8,75 basis poin (bps), dari sehari sebelumnya yang melemah 1% ke posisi 5.058,22.
Dibuka melemah 0,12% di level 5.052,09, indeks harga saham gabungan (IHSG) naik ke 5.067,7 pada pertengahan sesi pertama. Namun, menjelang penutupan perdagangan pagi hari, indeks terkoreksi cukup dalam ke 5.046,06.
Pada sesi perdagangan kedua, indeks kembali naik turun tapi cenderung menguat. Hingga akhirnya IHSG berhasil memertahankan diri di level positif.
Analis PT MNC Securities Reza Nugraha menjelaskan penguatan hanya bersifat technical rebound. “Secara keseluruhan masih melemah. Tapi, investor banyak akumulasi ke saham-saham berfundamental baik yang sudah turun cukup dalam,” terangnya kepada Bisnis.com, Kamis (7/8/2014).
Aksi beli inilah, lanjut Reza, yang membuat indeks terdorong menguat menjelang penutupan. Investor memanfaatkan momentum dan mengambil posisi lebih dulu. Pola yang sama juga terjadi sehari sebelumnya.
Dia memerkirakan kondisi serupa masih berlangsung, hari ini. Pasalnya, tidak ada sentimen positif yang bisa menarik indeks. Pergerakan IHSG dipandang bakal variatif di rentang 5.025-5.080.
Faktor eksternal, seperti konflik Ukraina dan Rusia, juga dimanfaatkan oleh investor. Demikian juga dengan sentimen regional, di mana mayoritas bursa Asia memerah.
Indeks Kospi turun 0,3%, Hang Seng tertekan 0,8%, dan Strait Times Singapura melemah 0,18%. Hanya Nikkei yang berhasil merangkak naik dan menguat 0,48%.
Di sisi sektoral, Reza berpendapat sektor finansial dan properti akan kembali menguat. Sementara, potensi pertambangan sudah terbatas. “Kalau konsumer, tidak ada penopang lagi. Marjin mereka juga ke depannya semakin rendah,” katanya.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya juga menyatakan hal yang sama, yakni IHSG mengalami technical rebound. “Capital outflow bakal kembali terjadi meski belum begitu besar,” tuturnya.
William memproyeksi indeks bergerak di rentang 5.014-5.086, hari ini.
Penguatan indeks didorong naiknya sejumlah sektor. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) memerlihatkan ada tiga sektor yang terkoreksi, yakni industri dasar dan kimia yang turun 0,36%, konsumer melemah tipis 0,05%, serta infrastruktur dan transportasi yang negatif 0,17%.
Sementara, agribisnis masih bertahan di zona hijau setelah kembali menguat 0,3%. Pertambangan, properti, dan finansial berhasil keluar dari zona merah, masing-masing tumbuh 1,73%, 0,62%, dan 0,11%.
Aneka industri juga terkerek naik 0,57%. Perdagangan dan jasa naik tipis 0,04%, diikuti manufaktur yang menguat 0,03%.
Kemarin, investor asing kembali melakukan aksi jual bersih dengan nilai Rp237,7 miliar. Jumlah ini jauh di bawah sehari sebelumnya ketika net sell mencapai Rp1,2 triliun. Adapun volume perdagangan menyentuh 4,72 juta dengan nilai total Rp5,31 triliun. (Abdalah Gifar)