Bisnis.com, JAKARTA—Harga gandum melonjak hingga hari keempat hingga mendekati level tertinggi dalam 2 pekan akibat kekhawatiran hujan bulan lalu diprediksi mengganggu kualitas hasil panen di sebagian wilayah Eropa.
Kontrak untuk pengiriman September menguat 1,7% menjadi US$5,4325 per bushel di bursa Chicago Board of Trade dan tercatat US$5,425 pukul 11:03 waktu Singapura atau pukul 10:03 WIB. Harga komodits itu mencapai US$5,44 pada 1 Agustus atau yang tertinggi untuk kontrak paling aktif sejak 18 Juli.
Harga gandum anjlok 18% tahun lalu hingga mencapai harga terendah dalam empat tahun pada 29 Juli akibat perkiraan cadangan global akan meningkat. Sedangkan kualitas gandum di Jerman dan Prancis akan turun akibat musim hujan yang terlambat, menurut Rabobank International.
“Akhirnya dampaknya terlihat, terutama di Prancis, akibat kualitas gandum hasil penggilingan menurun,” ujar Wayne Gordon, seorang analis UBS AG sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (4/8/2014).