Bisnis.com, JAKARTA – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) mendulang kenaikan pendapatan sebesar 8,42% pada semester I/2014 menjadi Rp43,54 triliun dari pendapatan semester I/2013 sebesar Rp40,16 triliun.
Pendapatan telepon masih menjadi kontributor terbesar pendapatan TLKM, yakni sebesar Rp20,95 triliun atau 48,12% terhadap total pendapatan.
Beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi merupakan beban terbesar.
Beban tersebut pada semester I/2014 meningkat 9,97% menjadi Rp10,7 triliun dari periode sama tahun lalu sebesar Rp9,73 triliun.
Perseroan mencatatkan rugi selisih kurs bersih pada semester I/2014 sebesar Rp146 miliar, melorot dalam dari laba selisih kurs pada semester I/2013 senilai Rp100 miliar.
Mata uang fungsional dan mata uang pembukuan perseroan dan entitas anak adalah rupiah, kecuali Telekomunikasi Indonesia International Pte. Ltd. di Hong Kong, Telekomunikasi Indonesia International Pte. di Singapura, dan Telekomunikasi Indonesia International S.A. di Timor Leste yang menggunakan dollar AS.
Per 30 Juni 2014, perseroan menggunakan kurs beli Rp11.845 per dolar AS dan kurs jual Rp11.865 per dolar AS.
Meski beban meningkat dan terkena rugi selisih kurs, perseroan mampu menaikkan bottom line.
Pada semester I/2014 perseroan mengantongi laba bersih senilai Rp7,41 miliar, naik 3,93% dari laba bersih semester I tahun lalu senilai Rp7,13 miliar.
