Bisnis.com, MANADO - Jumlah investor pasar modal di Kota Manado meningkat menjadi 1.976 orang hingga Juni 2014 atau melonjak 59,09% dibandingkan dengan Juni 2013 sebanyak 1.242 orang.
Fonny The, Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Manado, menuturkan pertumbuhan jumlah investor itu dinilai membuktikan bahwa tingkat kesadaran masyarakat daerah tersebut semakin tinggi terhadap pasar modal.
“Sejak membuka kantor perwakilan di sini pada 2007, rata-rata pertumbuhan jumlah investor sekitar 100% per tahun,” katanya kepada Bisnis, Rabu (16/7/2014).
Selain tingginya minat masyarakat, kata Fonny, sejumlah regulasi yang dikeluarkan BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dinilai mampu menggenjot jumlah investor di sejumlah daerah.
Dia menjelaskan salah satu peraturan yang dinilai berpengaruh positif terhadap penambahan jumlah investor adalah penurunan jumlah lot saham dari 500 lembar menjadi 100 lembar.
Di samping itu, peraturan lainnya adalah uang muka rekening efek yang diturunkan dari Rp250.000 menjadi Rp100.000. “Saat ini, investor semakin dimudahkan dengan regulasi yang dikeluarkan BEI dan OJK,” tuturnya.
Meskipun perkembangan pasar modal di Kota Manado dan sekitarnya cukup baik, Fonny menegaskan masih terdapat berbagai hal yang perlu dikembangkan lagi. “Salah satunya, menjadi investor cerdas,” kata Fonny.
Fonny menambahkan pihaknya akan terus melakukan sosialisasi mengenai pasar modal untuk menggaet lebih banyak lagi investor.
Selain itu, menurutnya, sosialisasi akan terus dilakukan sehingga masyarakat akan lebih paham mengenai manfaat besar berinvestasi di pasar modal. “Investasi cerdas yakni berinvestasi di pasar modal,” kata Fonny.