Bisnis.com, JAKARTA - Pendapatan PT Sumber Energi Andalan Tbk. (ITMA) sepanjang kuartal I/2014 anjlok 444% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi US$402.700 dari US$2,19 juta.
Meski turun cukup dalam dari segi pendapatan, mengutip laporan keuangan perseroan yang diunggah pada Senin (9/6/2014), laba komprehensif perseroan hanya terkoreksi sekitar 27% dari US$33,52 juta menjadi US$26,10 juta.
Adapun laba bersih perseroan justru naik 72,61% menjadi US$26,10 juta dari periode yang sama tahun 2013 yang hanya mencapai US$15,12 juta.
Pada kuartal ini, perseroan mengantongi pendapatan cukup besar dari penjualan aset tidak lancar. Berdasarkan catatan keuangan ITMA, perusahaan meraup US$1,81 juta dari penjualan mesin-mesin, tanah, serta bangunan.
Dari segi pendapatan, perseroan tak lagi mendapat pemasukan dari PT Nusantara Pratama Indah. Sebelumnya ITMA memberikan jasa konsultasi pertambangan pada NPI dengan kontrak bersih US$2 juta. Pada kuartal I/2013 pendapatan dari NPI itu menyumbang US$2,04 juta terhadap pendapatan perseroan.
Dalam surat keterangannya pada otoritas bursa, Direktur Utama ITMA Vincent Nangoi menuliskan aset perseroan naik 73,43% menjadi US$60,06 juta, disebabkan penjualan aktiva tak tetap dan tersedia untuk dijual senilai US$2,28 juta. Selain itu kenaikan juga diakibatkan oleh naiknya nilai investasi pada entitas asosiasi senilai US$24,87 juta.
Adapun jumlah kewajiban jangka pendek per 31 Maret 2014 tercatat turun 84,7% menjadi US$800.875. Hal ini karena perseroan telah membayar utang usahanya dan utang lain-lain senilai US$745.746.