Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sarana Menara Bidik Rp3,87 Triliun dari Private Placement

PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR), penyedia infrastruktur telekomunikasi, mengincar Rp3,87 triliun dari penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (private placement).
Menarana telokmunikasi. Sarana Menara akan tebitkan saham baru/Bisnis
Menarana telokmunikasi. Sarana Menara akan tebitkan saham baru/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA-- PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR),  penyedia infrastruktur telekomunikasi, mengincar Rp3,87 triliun dari penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (private placement).

Perseroan berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.020.292.500 saham atau 10% dari modal disetor dalam perseroan.

Prospektus TOWR,  Rabu (28/5/2014) menyebutkan  pihak yang akan mengambil bagian atas saham-saham yang akan dikeluarkan dalam kerangka pelaksanaan rencana transaksi belum ditentukan.

Harga pelaksanaan saham baru berdasarkan rerata harga penutupan saham pada 12 Mei hingga 3 April 2014 minimal Rp3.792. Maka, total dana yang dapat diraup perseroan dalam aksi private placement itu senilai Rp3,87 triliun.

Dana hasil private placement akan digunakan untuk menambah setoran modal perseroan pada PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), anak usaha yang 99,9994% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dimiliki TOWR.

Setoran modal tersebut selanjutnya digunakan Protelindo untuk membangun dan membeli menara telekomunikasi serta menanamkan investasi pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa penunjang telekomunikasi.

Dari aksi private placement ini, persentase kepemilikan saham masing-masing pemegang saham akan menurun (dilusi) sebesar 1,51% untuk PT Tricipta Mandhala Gumilang dan 1,46% untuk PT Caturguwiratna Sumapala.

Persentase kepemilikan saham Pershing LLC Main Custody Accound terdilusi 0,57%, dan masyarakat terdilusi 5,55%, sedangkan persentase kepemilikan saham TOWR dalam Protelindo tetap sama.

Jumlah saham yang dimiliki pemegang saham sebelum dan setelah penerbitan saham baru tidak berubah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper