Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Tertekan Akibat Kekerasan Meningkat

Produksi minyak mentah Irak tampaknya harus merosot kembali menyusul banyaknya aksi kekerasan yang terjadi di negara yang sempat dipimpin oleh Saddam Husein ini.

Bisnis.com, LONDON - Produksi minyak mentah Irak tampaknya harus merosot kembali menyusul banyaknya aksi kekerasan yang terjadi di negara yang sempat dipimpin oleh Saddam Husein ini.

Kementerian Perminyakan Irak hanya menargetkan 4 juta barrel per hari hingga akhir tahun ini atau setidaknya 3,75 juta barrels per harinya.Aksi kekerasan dan konflik internal telah melukai pertumbuhan ekonomi di negara yang merupakan salah satu anggota Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) ini.

Sejak 2003, Irak telah menyuplai sekitar 2 juta barrel produksi harian.Tetapi, aksi penyerangan ke pipa distribusi, persengketaan wilayah di area Kurdi mampu mengurangi peran Irak sebagai pemasok minyak mentah kedua terbesar di dunia.

Tidak hanya itu, aksi kekerasan dan persengketaan tersebut juga diperkirakan dapat membuat harga minyak mentah semakin melambung.Irak akan selalu menjadi penyuplai minyak mentah, tetapi sayangnya prospek itu cukup fluktuatif. Mereka [pemerintah] harus menjaga kondisi keamanan jika tidak ingin menganggu produksi yang ada, kata Mike Wittner, Ketua Riset Pasar Perminyakan Societe Generale SA di New York, Rabu (28/5).

Tidak hanya itu, ekspor minyak mentah dari Irak ke Eropa terhambat pada awal Maret lalu akibat aksi sabotase terhadap pipa distribusi di Turki. Pasokan minyak mentah dari kawasan Kurdhish juga terhambat menyusul persengketaan dengan pemerintah Irak.Sejumlah ekonom mendesak Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki untuk segera membentuk koalisi besar setelah pemilihan umum pada April lalu, sehingga diharapkan mampu mengatasi melambatnya produksi minyak mentah Irak.

Minyak mentah Brent diperdagangkan lebih dari US$100 barrel per hari selama 23 bulan berturut-turut. Berdasarkan analis Bloomberg, harga rata-rata akan melampui US$100 tahun ini dan 3 tahun mendatang.International Energy Agency mengungkapkan produksi minyak mentah Irak terkontraksi hingga 7% sejak mennembus produksi tertinggi selama 35 tahun yaitu 3,6 juta barrel per harinya pada Februari 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper