Bisnis.com, JAKARTA – Gagal dapat ANTV, PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) akhirnya berbelok sasaran. Emiten televisi milik Grup MNC itu memilih aksi akuisisi televisi lokal berjaringan berjuluk Sindo TV.
Stasiun televisi free-to-air tersebut menjadi stasiun televisi keempat milik MNCN setelah RCTI, MNC TV, dan Global TV. Sindo TV bernaung di perusahaan sendiri di bawah MNCN.
"Kami sudah investasi sejak 2008 untuk membeli stasiun televisi lokal yang lantas kami gabungkan dalam Sindo TV. Seluruh dana dari kas operasional," tutur Jarod Suwahjo, Direktur MNCN, Selasa, (29/4/2014).
Perseroan sudah menghabiskan sekitar US$60 juta untuk mengakuisisi sejumlah program lokal sejak 2008. Program-program tersebut lantas disatukan dalam Sindo TV yang menjadi siaran jangkauan nasional.
Menurut Jarod, Sindo TV akan berfokus di konten berita, infotainment, dan olahraga dengan jumlah program sebanyak 41. Sekitar 80%-90% konten berasal dari Jakarta, sisanya dari daerah luar Jakarta.
Lewat kepemilikan seutuhnya di Sindo TV yang bakal meluncur pada awal Juni mendatang, MNCN berharap memperoleh pendapatan iklan yang lebih besar.
Iklan bisa didapat dari penyedia iklan nasional dan lokal. Tanpa menyebut target pertumbuhan iklan dengan masuknya Sindo TV ke tubuh MNCN, Jarod mengatakan pendapatan iklan Sindo TV baru bisa berkontribusi pada 2015.
Aksi MNCN mengakuisisi Sindo TV menggantikan rencananya untuk mengakuisisi ANTV. Pada 2013 MNCN berencana mengakuisisi stasiun televisi milik Grup Bakrie itu.
Namun, lantaran perbedaan valuasi, MNCN membatalkan rencana tersebut. Valuasi ANTV yang ditawarkan Grup Bakrie menurut MNCN kemahalan.