Bisnis.com, JAKARTA—PT Toba Bara Sejahtera Tbk. (TOBA), emiten sektor pertambangan, mencetak lonjakan laba bersih mencapai 125,86% dari US$3,21 juta (Rp432,51 miliar) menjadi US$7,25 juta (Rp84,15 miliar) pada kuartal I/2014.
Laporan keuangan interim perseroan yang diunggah ke keterbukaan informasi bursa pada Kamis (24/4) menggunakan dolar Amerika Serikat sebagai mata uang fungsionalnya. Adapun kurs tengah Bank Indonesia kemarin ditetapkan pada level Rp11.608 per dolar AS.
Dalam laporan tersebut pendapatan TOBA tercatat meningkat 28,58% dari US$94,94 juta (Rp1,10 triliun) pada kuartal I/2013 menjadi US$122,08 juta (Rp1,41 triliun) pada periode yang sama tahun ini.
Sepanjang triwulan pertama, TOBA mengantongi untung dari selisih kurs hingga US$934.572 atau setara dengan Rp10,84 miliar.
Padahal selama kuartal I/2013 perusahaan justru merugi akibat selisih kurs ini hingga US$82.885 atau sekitar Rp962,13 juta.
Dalam laporan keuangan perseroan, per 31 Maret 2014 nilai tukar rupiah terhadap dolar adalah Rp11.402.
Adapun per 31 Desember 2013 perseroan menentukan nilai tukar mata uang Garuda terhadap greenback adalah Rp12.180.
Sementara itu total aset perseroan per akhir triwulan pertama tahun ini melemah 3,72% menjadi US$300,03 juta Rp3,48 triliun dari akhir tahun lalu yang mencapai US$311,64 juta atau setara dengan Rp3,61 triliun.
Di sisi lain total liabilitas perseroan turun 10,49% menjadi Rp1,88 triliun dari akhir tahun lalu yang berada pada level Rp2,10 triliun.