Bisnis.com, JAKARTA – PT First Media Tbk. (KBLV), emiten televisi berbayar, mengalokasikan belanja modal pada 2014 sebesar Rp1,3 triliun, lebih rendah dari realisasi belanja modal 2013 sebesar Rp2,9 triliun.
Sekitar 50% dari belanja modal tahun ini atau sebesar Rp650 miliar diambil dari kas internal First Media, sisanya dari pinjaman perbankan dan perolehan dana IPO anak usaha, Link Net.
“Kami sedang menjajaki pinjaman dengan perbankan lokal dan perbankan luar negeri. Besaran pinjaman belum bisa kami sebutkan. Tapi, kami harap dapat terealisasi pada kuartal II tahun ini,” kata Harianda, Rabu, (23/4/2014).
Sekitar 80% dari belanja modal tahun ini atau Rp1,04 triliun dipakai untuk mengembangkan jaringan, sisanya untuk membeli peralatan. Untuk mengembangkan jaringan, First Media berencana menambah jumlah base transceiver station (BTS).
Sampai saat ini anak usaha Lippo Group itu memiliki 1.500-1.600 BTS terpasang. Perseroan berencana membangun 1.700-2.000 BTS lagi yang diharapkan tuntas pada tahun ini.
Lewat produk First Media dan Big TV, KBLV menargetkan pendapatan pada 2014 meningkat 22% dari pendapatan 2013 sebesar Rp1,75 triliun.
Bila terealisasi, pendapatan tahun ini mencapai Rp2,14 triliun. “Kami ingin membalikkan rugi bersih jadi laba bersih pada tahun ini,” ujar Dicky.
Sepanjang 2013 perseroan mendulang rugi bersih Rp103,38 miliar.
Untuk merealisasikan target, First Media akan menambah cakupan homepass (rumah yang dilewati jaringan) sebanyak 230.000 tahun ini.
Perseroan juga akan meningkatkan layanan siaran beresolusi tinggi untuk mengundang jumlah pelanggan dan.
“Kami pasang target punya 1 juta pelanggan pada 2015,” ucap Dicky.