Bisnis.com, JAKARTA—PT Central Omega Resources Tbk. (DKFT), emiten sektor tambang dan energi, masih menyisakan dana sebesar Rp515,68 miliar dari hasil perolehan dana penawaran umum senilai Rp981,12 miliar.
Dalam laporan yang dirilis manajemen perseroan di keterbukaan informasi, Rabu (16/4/2014) realisasi penggunaan dana tersebut hanya mencapai Rp465,44 miliar atau sekitar 47,44% dari rencana alokasi semula.
Jumlah realiasasi penyertaan perseroan tercatat hanya Rp3,87 miliar atau meleset jauh dari rencana penggunaan yang mencantumkan penyertaan mencapai Rp490,56 miliar. Adapun alokasi dana untuk modal kerja sesuai dengan rencana yaitu Rp196,22 miliar.
Perseroan juga hanya menggunakan Rp265,34 miliar untuk belanja modal (capital expenditure/capex), lebih kecil dibandingkan dengan rencana penggunaan sebesar Rp294,33 miliar.
DKFT tercatat menerbitkan saham pada 24 November 2011 melalui penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Selain itu perseroan juga menerbitkan waran pada 8 Desember 2011 dengan perolehan dana sebesar Rp41,51 miliar. Namun perseroan hanya menggunakan Rp37 miliar dan menyisakan Rp4,51 miliar.
Total sisa raupan dana tersebut kemudian disimpan perseroan dalam beberapa jenis akun dan produk investasi serta penyimpanan. Sekitar Rp23,16 juta disimpan di Bank Windu Kentjana dalam bentuk giro dan Rp221,39 miliar dalam deposito.
Adapun di Bank Victoria DKFT menyimpan dana sebesar Rp265,67 miliar sebagai simpanan deposito.
Perseroan juga menginvestasikan sisa dana senilai Rp85,05 miliar dalam Reksadana Terproteksi Bahana G64 di PT Bahana TCW Investment Management. Dengan demikian sisa dana keseluruhan adalah Rp572,15 miliar.