Bisnis.com, JAKARTA -- Sampai akhir Maret 2014 sebanyak 489 perusahaan tercatat di BEI dengan total dana yang bisa mereka kumpulkan dari aksi korporasi selama periode Januari-Desember 2013 mencapai Rp57,81 triliun.
Dana tersebut berasal dari IPO sebesar Rp16,75 triliun, rights issue sebesar Rp38,80 triliun, dan penerbitan waran sebesar Rp2,26 triliun.
Sedangkan dana yang diraih dari penerbitan surat utang sepanjang tahun lalu sebesar Rp58,56 triliun yang berasal dari 61 emisi obligasi, Sukuk korporasi, dan Efek Beragun Aset (EBA) yang diterbitkan oleh 47 emiten.
Demikian disampaikan Kepala Divisi Manajemen Informasi dan Pengembangan Emiten BEI Saptono Adi Junarso dalam rilis yang dikirimkan Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Padang kepada Bisnis, Senin (14/4/2014) terkait workshop untuk wartawan di daerah.
PT Bursa Efek Indonesia menilai penting memberikan pemahaman kepada media lokal (daerah) bagaimana menulis dan menyebarkan informasi mengenai pasar modal, untuk mendorong peningkatan jumlah investor di daerah.
Apalagi, potensi investor pasar modal di daerah cukup besar, sehingga perlu media partner (wartawan) yang memahami dengan baik cara kerja dan proses transaksi di pasar modal agar masyarakat mendapat informasi dengan benar.
“Ini (workshop) penting agar media lokal bisa menyebarkan luaskan informasi pasar modal kepada masyarakat secara akurat,” kata Kepala Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Padang Reza Shadat Sahmeini.
Menurut dia, BEI setiap tahun rutin menggelar workshop bagi wartawan untuk memberikan pemahaman tentang pasar modal, agar mampu menulis aktifitas pasar modal secara akurat.
Sementara Saptono Adi Junarso menyebutkan banyak sekali manfaat yang didapatkan oleh perusahaan setelah menjadi perusahaan terbuka (go public).
“Mereka bisa mendapatkan dana segar untuk pengembangan usaha lebih lanjut,” katanya di Padang, Sumatra Barat.
“Manfaat lainnya selain competitive advantage untuk pengembangan usaha, adalah mempercepat pengembangan skala perusahaan melalui merger atau akuisisi perusahaan lain dengan pembiayaan melalui penerbitan saham baru,” ujar Saptono.