Bisnis.com, JAKARTA — PT Bakrie Telecom Tbk. (BTEL) masih belum memutuskan opsi restrukturisasi wesel senior senilai US$380 juta. Padahal, tenggat waktu pembayaran bunga sebesar US$21,8 juta kurang dari 1 bulan lagi.
Nilai yang harus dibayar itu belum ditambah bunga sebesar US$21,8 juta yang seharusnya dibayar pada 7 November 2013. Berdasarkan ketentuan wesel senior senilai US$380 juta yang diterbitkan pada 2010, BTEL wajib membayar bunga 11,5% per tahun. Bunga wesel senior bertenor 5 tahun itu dibayar tiap 7 Mei dan 7 November saban tahun senilai US$43,6 hingga Mei 2015.
Anindya Novyan Bakrie, Komisaris Utama Bakrie Telecom, enggan menjelaskan hasil diskusi perseroan dengan investor obligasi. Termasuk tidak menyebut opsi restrukturisasi utang wesel senior yang ditawarkan ke investor, yakni memperpanjang jatuh tempo pembayaran atau tukar guling dengan saham (shareswap).
“Kami masih mendiskusikannya dengan penasehat keuangan. Belum ada putusan sampai saat ini,” kata Anindya usai pencatatan PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA) kepada Bisnis, Jumat, (11/4/2014).
Februari silam, Imanuddin Kencana Putra, Direktur Bakrie Telecom, mengatakan sudah ada opsi yang mengerucut, yakni perpanjangan jatuh tempo pembayaran. Perseroan dan penasehat keuangan, yakni FTI Consulting, sudah berbicara dengan 10 perwakilan dari bond holders.
Simpulan pembicaraan, perseroan berencana merestrukturisasi utang obligasi valas dengan cara mengulur jatuh tempo pembayaran bunga. Itu artinya, pembayaran pokok guaranteed senior notes juga akan diperpanjang.