Bisnis.com, SHANGHAI—Eksportasi aluminium China, produsen sekaligus pengguna terbesar, melonjak ke level tertinggi dalam 2 tahun terakhir sepanjang Maret. Hal ini terjadi di tengah upaya eksportir untuk meraup untung sebesar-besarnya.
Data dari China menunjukkan volume ekspor aluminium mentah dan produk olahannya tercatat sebesar 370.000 ton selama bulan lalu. Angka tersebut adalah yang tertinggi sejak Juli 2011 saat volume mencapai 390.000 ton.
Riset dari Harbor Intelligence yang berbasis di Austin, Texas menyebutkan tambahan premi pada harga aluminium di London Metal Exchange (LME) menanjak.
Premi ekspor aluminium menuju Eropa dan Amerika Serikat naik ke level tertinggi tahun ini. Adapun premi ekspor itu melonjak ke level tertinggi sepanjang sejarah untuk tujuan ekspor ke Jepang.
Analis dari SMM Information & Technology Co. Wang Chunhui mengatakan pada Bloomberg, Kamis (10/4/2014), ekspor menanjak karena para pedagang mengejar keuntungan dari pertambahan premi ekspor tersebut.
Pada perdagangan kemarin harga kontrak aluminium untuk pengiriman dalam tiga bulan di London Metal Exchange sempat menanjak ke level US$1.873,75 per ton.
Logam tersebut tercatat menanjak 4,1% sepanjang tahun ini. Sementara itu di Shanghai Futures Exchange, harganya menguat 0,8% menjadi 13.160 yuan (US$2.120) per ton.
