Bisnis.com, MUMBAI - Rupee India menguat ke level paling tiggi pada bulan ini, di tengah optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat di Asia akan menarik capital inflow.
Rupee menguat 0,1% ke level 60,0625 per dolar Amerika Serikat pada pukul 16.00 WIB, dan telah menguat sebanyak 3,2% sepanjang kuartal pertama tahun ini yang merupakan penguatan terbesar sejak September 2012.
Dana global masuk ke saham lokal dan obligasi sebanyak US$10,3 miliar sepanjang tahun ini. Selain itu IMF melaporkan ekonomi Asia diprediksi tumbuh 6,7% di tahun ini, melampui pertumbuhan di AS sebanyak 2,8%.
"Laporan IMF memberikan sentimen positif, karena pertumbuhan di pasar berkembang akan lebih tinggi dan mendorong arus dana asing masuk ke wilayah tersebut," ujar Amogh Moghe, Pialang Valas Mecklai & Mecklai Ltd kepada Bloomberg, Rabu (9/4/2014).
Sementara itu, penguatan pada rupee tersebut diprediksi akan berhenti setelah pemilihan pemenang pemilu di negara demokrasi terbesar di dunia ini.
Yes Bank Ltd. memprediksi nilai tukar rupee akan turun ke kisaran 60 hingga 62 sebelum hasil pemungutan suara diumumkan pada 16 Mei.
"Di luar pemilu, arus modal yang masuk hanya akan meningkat jika ada koalisi yang kuat," ujar Kepala Ekonom Yes Bank Shubhada Rao.