Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prediksi IHSG: April Bulan Pemilu, Indeks Bakal Tembus 5.200? Simak Ulasannya

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada bulan ini, April 2014, berpeluang menutup gap pada 4.769 dan 4.793, dengan resistance ada di level 4.903 dan 4.977.
 Bursa Efek Indonesia/Bisnis.com
Bursa Efek Indonesia/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada bulan ini, April 2014, berpeluang menutup gap pada 4.769 dan 4.793, dengan resistance ada di level 4.903 dan 4.977.

Menurut tim riset Henan Putihrai Analytics, secara teknikal, IHSG short term masih dalam fase bullish, yang diperkuat dengan IHSG yang berada di atas Ichimoku Cloud dan regresi linear yang masih mengarah ke atas.

“Kami menilai IHSG saat ini berada pada batas wajar yaitu senilai rata-rata 8 tahun ditambah satu standar deviasi, sehingga potensi downside risk pada April ini lebih besar dari upside reward, ujarnya melalui riset Senin (7/4/2014).

Menurut Chinese Astrology, pada 5 April 2014 hingga 5 Mei 2014 merupakan bulan Yang Earth Dragon. Jika dirinci lebih detil, maka bulan ini didominasi oleh Yang Earth  80%, Yin Wood 20%.

Berdasarkan pengalaman, pada April 1999, IHSG naik 25,8% dan pada 2004 naik 6,5%. “Jika pemilu berjalan tertib, besar kemungkinan tidak terlalu sulit untuk break all time high seperti  2013, yaitu 5.251.”

Secara global, meningkatnya tingkat keyakinan konsumen yang didukung oleh upgrade peringkat investasi dan melebarnya defisit perdagangan, memberikan sinyal bahwa perekonomian AS menunjukkan arah pemulihan yang positif.

Hal tersebut juga mengindikasikan bahwa QE Tapering-off yang dilakukan AS akan membentuk suatu equilibrium baru perekonomian berdasarkan kondisi riil AS.

Di sisi lain, tingkat inflasi Eurozone kembali melemah pada Maret, tetapi di saat yang sama, indikator makroekonomi yang lain mengkonfirmasi bahwa kawasan tersebut mulai beranjak dari bayang-bayang krisis finansial.

Data PMI memperlihatkan berlanjutnya pemulihan meskipun masih cukup rapuh mengingat Eurozone masih menghadapi tantangan lain yaitu implementasi dari banking union, tingkat pengangguran yang tinggi khususnya pada usia muda, serta bagaimana menavigasi inflasi guna mencegah ancaman deflasi.

Sementara itu, paket “mini stimulus” yang diluncurkan pemerintah China diharapkan dapat membantu tercapainya target pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Dari sektor manufaktur, indeks manufacturing PMI China versi HSBC yang masih berada di level kontraksi diharapkan tidak memberikan sentimen negatif bagi pasar mengingat perlambatan sektor manufaktur kemungkinan besar disebabkan oleh restrukturisasi ekonomi menuju pertumbuhan berkelanjutan yang lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurbaiti
Editor : Nurbaiti
Sumber : HP Analytics
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper