Bisnis.com, JAKARTA – Sebagai langkah antisipasi untuk menjaga kestabilan cost of fund di tengah volatilitas pasar, pemerintah diyakini akan cenderung menerbitkan kombinasi SPN/SPNS dan obligasi bertenor pada paruh pertama tahun ini.
Sepanjang 2 bulan pertama tahun ini, realisasi penerbitan surat berharga negara (SBN) melalui lelang domestik telah mencapai Rp56,1 triliun, atau 71,92% dari target indikatif penerbitan di kuartal I/2014 senilai Rp78 triliun.
Yudhistira Slamet, Head of Debt Research PT Danareksa Sekuritas, mengatakan selama 2 bulan pertama tahun ini, strategi front loading pemerintah difokuskan pada penerbitan obligasi dari kelas tenor 6 tahun - 11 tahun yang mencapai Rp15,4 triliun atau 27,5% dari total penerbitan tersebut.
“Selain itu, terlihat pula peningkatan kontribusi seri SPN dan SPNS selama 2012, 2013, dan dilanjutkan selama 2 bulan pertama 2014,” katanya, Selasa (11/3/2014).
Dengan target penerbitan SBN Rp205,06 triliun, lanjutnya, terdapat ruang untuk penerbitan SPN dan SPNS sekitar Rp29,1 triliun, obligasi dengan kelas tenor kurang dari atau sama dengan 6 tahun Rp40,2 triliun, tenor 6 tahun - 11 tahun Rp17,5 triliun, 11 tahun - 16 tahun Rp13,4 triliun, dan lebih dari 16 tahun Rp48,7 triliun.