Bisnis.com, NUSA DUA--Penjamin emisi saham baru PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) belum memastikan akan berkomitmen penuh menyerap saham yang tidak terserap pasar atau tidak.
Direktur Keuangan Garuda Indonesia Handrito Hardjono menyampaikan penjamin emisi saham baru dalam skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dan masih melakukan pra-pemasaran.
Setelah selesai, kedua pihak baru akan menyepakati komitmen penjaminan emisi tersebut.
“Nanti setelah pre-marketing baru tanda tangan perjanjian dan diputuskan mau full commitment atau bagaimana,” ujarnya kepada Bisnis, akhir pekan ini.
Aksi right issue ini dilakukan sebanyak 10% dari total saham perseroan. Maskapai penerbangan pelat merah itu menetapkan harga penawaran umum terbatas (PUT) I di kisaran Rp460—Rp500 per saham dengan target dana Rp1,2 triliun—Rp1,5 triliun.
Jumlah raihan dana itu lebih rendah dari rencana semula yang senilai Rp2 triliun.
Menurut Handrito, dana hasil right issue akan digunakan perseroan untuk ekspansi pembelian dan perawatan pesawat demi perkembangan kinerja perseroan di masa mendatang.