Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas berjangka memperpanjang kenaikan untuk sesi kedua berturut-turut pada Kamis (Jumat pagi WIB) di tengah biaya pinjaman AS akan berada pada rekor rendah dan inflasi Eropa akan bergerak secara bertahap.
Kontrak emas di Comex New York Mercantile Exchange yang paling aktif untuk pengiriman April naik US$11,5 atau 0,9% menjadi ditutup pada US$1.351,8 per ounce.
Statistik menunjukkan, kontrak emas teraktif berada di penutupan tertinggi sejak 28 Oktober.
Harapan bahwa suku bunga tidak akan dinaikkan hingga pertengahan 2015 dinilai sudah sesuai, menurut William Dudley, Presiden Federal Reserve Bank of New York.
Pedagang sedang mencari petunjuk tentang langkah berikutnya Federal Reserve AS pada kebijakan moneternya, menjelang laporan pekerjaan bulanan AS pada Jumat, kata para analis pasar.
Dalam sebuah wawancara dengan The Wall Street Journal, Presiden Fed New York William Dudley mengatakan Fed tidak perlu menaikkan suku bunga jangka pendek dengan cepat.
Selain itu, bank sentral Eropa (ECB) mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah pada Kamis dan Presiden ECB Mario Draghi terus menolak ancaman deflasi, yang menurunkan kemungkinan pelonggaran lebih lanjut dalam jangka pendek.
Itu memberikan kontribusi terhadap dorongan dalam euro, yang menempatkan tekanan pada dolar AS.
Melemahnya dolar AS memikat pembeli asing ke pasar logam mulia.