Bisnis.com, JAKARTA--Berdasarkan valuasi regional, saat ini indeks harga saham gabungan (IHSG) memiliki peringkat terbawah dengan valuasi termahal yakni mempunyai skor valuasi -1,03.
Kondisi ini mengindikasikan investor asing belum melakukan penjualan atas informasi ini, sehingga aksi profit taking oleh investor asing berpotensi terjadi pada Maret sebelum pemilu legislatif pada April.
Oleh karena itu, HP Analytics melalui risetnya yang diterima Bisnis baru-baru ini merekomendasikan investor institusi dapat melakukan realokasi portofolio dengan dua kemungkinan.
Pertama, investor dapat mengurangi bobot portfolio saham berkapitalisasi besar terutama saham perbankan ke sektor saham berkapitalisasi lebih rendah, tetapi memiliki kinerja 2013 yang baik serta outlook 2014 relatif stabil atau bertumbuh.
“Contohnya seperti sektor konsumsi dengan saham pilihan seperti KLBF [PT Kalbe Farma Tbk.],” seperti dikutip dalam riset tersebut, Rabu (5/3/2014).
Pilihan kedua adalah melakukan peralihan investasi dari saham ke obligasi. Hal ini mengingat saat ini imbal hasil obligasi pemerintah terus melanjutkan tren rally ke level 8,1%-8,3%.
Sementara itu, investor ritel dapat lebih leluasa berinvestasi dengan melakukan aksi profit taking dan melakukan trading di saham-saham lapis dua maupun tiga dengan kinerja 2013 yang baik serta outlook 2014 relatif stabil atau bertumbuh seperti saham PT Arwana Citramulia Tbk. (ARNA).