Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Astra International Cetak Laba Bersih Rp19,4 Triliun

Astra International Cetak Laba Bersih Rp19,4 Triliun

Bisnis.com, JAKARTA- Kendati dihadang berbagai tantangan seperti ketatnya persaingan di pasar otomotif, PT Astra International Tbk (ASII) mampu membukukan laba bersih Rp19,4 triliun pada tahun lalu, atau relatif sama dengan pencapaian pada tahun sebelumnya.

Menurut laporan resmi perseroan, pendapatan bersih Astra pada 2013 mencapai Rp193,9 triliun, atau naik 3% dari posisi 2012 senilai Rp188,05 triliun. Sementara itu, laba bersih per saham tercatat sebesar Rp480, atau tidak berubah dari pencapaian 2012.

 “Meski beberapa divisi bisnis mengalami kondisi yang cukup menantang, prospek bisnis pada 2014 ini diperkirakan tetap baik walaupun kompetisi di pasar mobil masih akan tinggi,” kata Presiden Direktur Astra Prijono Sugiarto, Kamis (27/2).

Beberapa tantangan lain yang harus dihadapi pada tahun ini yakni kenaikan suku bunga pinjaman, harga batu bara yang masih melemah, dan volatilitas nilai tukar rupiah.

 

Prijono memaparkan kendati permintaan kendaraan bermotor pada tahun lalu tetap tinggi, kontribusi divisi otomotif terhadap laba bersih perseroan mengalami tekanan akibat biaya tenaga kerja yang tinggi dan ketatnya persaingan pasar.

Dengan kondisi tersebut, laba bersih divisi otomotif Astra sepanjang 2013 hanya naik 4% menjadi Rp9,8 triliun. Bahkan, salah satu anak usaha perseroan di bidang otomotif yakni PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), mengalami penurunan laba bersih sekitar 4% dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya, menjadi Rp1 triliun.

Kondisi serupa terjadi pada divisi alat berat dan pertambangan yang mengalami penurunan laba bersih 15% menjadi Rp3 triliun.  PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatat laba bersih turun 16% menjadi Rp4,8 triliun.

William Surya Wijaya, analis PT Asjaya Indosurya Securities, berpendapat dengan ketatnya persaingan di pasar otomotif nasional pada tahun lalu, maka pencapaian laba bersih Astra sebesar Rp19,4 triliun terbilang bagus dan sesuai dengan ekspektasi. “Astra masih terbantu dengan adanya program LGCG [low cost and green car]. Masih bagus mereka dapat bertahan,” katanya.

Hingga saat ini, berdasarkan data PT Bursa Efek Indonesia, kapitalisasi saham Astra masih berada di posisi kedua tertinggi Rp271 triliun, setelah saham PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) senilai Rp300 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maftuh Ihsan
Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper