Bisnis.com, JAKARTA - Kakao berjangka naik ke tertinggi 29 bulan akibat spekulasi bahwa lonjakan permintaan akan melebihi pasokan kacang yang digunakan untuk membuat cokelat.
Penjualan permen Hari Valentine di AS akan naik 1,9% menjadi US$1,057 miliar dari tahun sebelumnya, tertinggi sejak akhir 2009, kata National Association Confectioners yang berbasis di Washington. Adapun coklat mengontribusi sekitar 75% dari total.
Output global kakao diatur dengan level permintaan jejak dalam 2 tahun mulai 1 Oktober, menurut Macquarie Group Ltd.
Penjualan global coklat akan naik ke rekor pada 2014, menurut Euromonitor International Ltd , seiring dengan pembuat permen yang memproses lebih banyak kacang-kacangan, dan cuaca buruk yang mengancam tanaman.
Harga komoditas ini telah naik 9,7% tahun ini setelah rally 21% pada 2013, yang merupakan terbesar kedua di antara 24 bahan baku di Indeks Standard & Poor GSCI Spot. Kenaikan harga dapat meningkatkan biaya bagi sejumlah perusahaan, termasuk Hershey Co
"Harga yang lebih tinggi di pasar kakao adalah karena tingkat permintaan untuk coklat," kata Hector Galvan, seorang pedagang komoditas senior di RJO Futures di Chicago, mengatakan dalam sebuah wawancara telepon.
Dengan prosesor menggiling kacang yang lebih banyak, dan dengan Hari Valentine minggu ini, masuk akal apabila dilihat sebagai kebutuhan produk dalam waktu dekat.
Harga kakao untuk pengiriman Mei melonjak 1,5% dan menetap di US$2.971 per metrik ton pada pukul 12:03 di ICE Futures AS. Sebelumnya, harga mencapai US$ 2.974, tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 7 September 2011.