Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan tambang batu bara, PT Baramulti Suksessarana Tbk. (BSSR) menganggarkan total biaya eksplorasi tahun ini hingga Rp1,02 miliar.
Seperti dikutip dari laporan bulanan aktivitas eksplorasi yang diakses, Sabtu (8/2/2014), Baramulti tidak melakukan kegiatan eksplorasi pada bulan lalu, sehingga tidak ada biaya yang keluar pada Januari lalu.
Pasalnya, kegiatan pemboran untuk sementara dihentikan sejak 8 Juli 2013 sehubungan dengan pembaharuan kontrak dengan pihak kontraktor bor dan kontraktor logging.
Kegiatan eksplorasi dikonsentrasikan di area Bara 3, berupa lanjutan kegiatan pemboran stratigrafi dan pemboran detail (infill drilling).
Jika kontrak pemboran telah rampung, maka kegiatan pemboran selanjutnya adalah melanjutkan program pemboran stratigrafi dan infill drilling di area blok Bara 3.
Baramulti memiliki tambang batu bara seluas 2.459,76 hektare (ha) di Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Saat ini batu bara yang dihasilkan perseroan berasal dari Blok 8, dari total empat blok di wilayah itu.
Di sisi lain, anak usaha perseroan, PT Antang Gunung Meratus (AGM) mengelola tambang batu bara di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.
Selama Januari, kegiatan eksplorasi AGM difokuskan pada kegiatan pemboran stratigrafi di areal blok 3 Warutas.
Bulan lalu, AGM telah menghabiskan biaya eksplorasi hingga Rp202,13 juta, dan untuk kegiatan eksplorasi Februari dianggarkan sebesar Rp175,33 juta.