Bisnis.com, JAKARTA--Erry Firmansyah, mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, tidak bersedia berkomentar terkait dengan wacana komisaris independen yang akan dibatasi hanya untuk beberapa emiten saja.
Erry juga enggan membeberkan saat ini dirinya aktif menjabat sebagai komisaris independen di total berapa perusahaan. Yang jelas, jumlahnya memang cukup banyak.
"Nggak ingat saya [berapa perusahaan], mungkin lebih dari 10. Semuanya [komisaris] independen tapi saya nggak ingat jumlahnya," ujarnya ketika ditemui di launching peta jalan dan panduan tata kelola perusahaan, Selasa (4/2/2014).
Seperti diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana mengatur jumlah maksimal perusahaan yang boleh ditangani oleh seorang komisaris independen. Kabarnya, jumlah perusahaan akan dibatasi menjadi maksimal lima perusahaan saja.
Berdasarkan catatan Bisnis, Erry Firmansyah termasuk salah satu yang dipercaya oleh sejumlah emiten untuk menjabat sebagai komisaris dan komisaris independen. Sebut saja, PT Astra International Tbk. (ASII), PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (SUPR), PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk. (CNKO), dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR).
Erry juga enggan mengomentari aturan bursa terbaru yang mengatur agar perusahaan tercatat bisa tetap tercatat di bursa, maka masa jabatan komisaris independen serta direktur independen paling banyak 2 periode berturut-turut. "No comment dulu ya," ujarnya.
Soal Jumlah Jabatan Komisaris, Erry Firmansyah Mengaku Tidak Ingat
Mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Erry Firmansyah enggan berkomentar terkait dengan wacana komisaris independen yang akan dibatasi hanya untuk beberapa emiten saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Vega Aulia Pradipta
Editor : Setyardi Widodo
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
20 jam yang lalu
Merger BUMN Karya, Dimulai dari yang Punya Aset Terbesar
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
16 jam yang lalu
Menghitung Potensi Keuntungan Grup Salim di Saham BUMI
18 jam yang lalu