Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Samindo Resources Cari Pendanaan US$6 Juta

PT Samindo Resources Tbk. (MYOH) mencari pendanaan eksternal sekitar US$6 juta untuk memenuhi belanja modal (capital expenditures/capex) tahun ini yang dianggarkan sebesar US$25 juta.
Tahun ini, Samindo Resources menargetkan perolehan pendapatan naik sekitar 14% dari tahun lalu US$236 juta menjadi US$270 juta. /bisnis.com
Tahun ini, Samindo Resources menargetkan perolehan pendapatan naik sekitar 14% dari tahun lalu US$236 juta menjadi US$270 juta. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—PT Samindo Resources Tbk. (MYOH) mencari pendanaan eksternal sekitar US$6 juta untuk memenuhi belanja modal (capital expenditures/capex) tahun ini yang dianggarkan sebesar US$25 juta.

Komisaris Utama Samindo Resources Kim Sung Kook mengatakan dari capex US$25 juta itu, sebesar US$19 juta berasal dari dana internal.

“Sekitar US$6 juta financing, sumbernya belum bisa saya jelaskan. Sudah banyak bank yang tertarik, tapi kami belum bisa sebut dari mana,” ujarnya ketika ditemui usai RUPS LB, Sabtu (18/1/2014).

Direktur Pengembangan Bisnis Samindo Resources Priyo P. Soemarno mengatakan capex itu sudah termasuk untuk menambah unit alat berat dan truk, demi menunjang kegiatan operasional perseroan selaku jasa kontraktor pertambangan.

“Samindo akan melanjutkan konsolidasi perusahaan yang tahun lalu baru kami mulai dengan menambah 3 sister company, itu akan kami mantapkan di 2014,” ujarnya.

Sebelumnya, perseroan telah mengakuisisi tiga perusahaan jasa kontraktor pertambangan yang berbasis di Kalimantan Timur yakni PT Trasindo Murni Perkasa, PT Mintec Abadi, dan PT Samindo Utama Kaltim.

“Tahun ini, kami mendapat tambahan kapasitas produksi yang harus kami lakukan sesuai dengan permintaan klien kami, Kideco. Produksi untuk OB [overburden] kami naik dari 52 juta kubik jadi 58 juta kubik,” kata Priyo.

Kemudian untuk coal getting, dari 9 juta ton tahun lalu, targetnya jadi 11 juta ton tahun ini. Selanjutnya untuk pekerjaan hauling (pengangkutan batu bara dari tambang ke pelabuhan), juga ditargetkan meningkat dari tahun lalu 30 juta ton menjadi 33 juta ton tahun ini.

Sementara itu, untuk akuisisi tambang batu bara, Samindo hingga kini belum memutuskan apakah rencana itu akan dijalankan tahun ini. Yang jelas, perseroan menginginkan tambang yang diakuisisi itu harus memiliki cadangan minimal 30 juta ton.

“Tahun ini belum sampai ke akuisisi. Kami sudah pelajari beberapa prospek di Kaltim, Sumsel, ada juga yang menawarkan di Jambi, tapi kami belum putuskan. Tapi pada dasarnya kami tidak melihat tambang yang masih greenfield,” ujarnya.

Tahun ini, perseroan menargetkan perolehan pendapatan naik sekitar 14% dari tahun lalu US$236 juta menjadi US$270 juta. Sementara, laba bersih diperkirakan sedikit lebih rendah atau sama dengan tahun lalu sebesar US$24 juta.

“Meski revenue meningkat, tapi profit bisa lebih rendah atau sama dengan tahun lalu. Kita lihatlah dari harga batu baranya, kami juga terus efisiensi, dan optimalisasi harus diperkuat,” kata Priyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper