Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana Restrukturisasi Utang Alam Sutera (ASRI) Diganjar Peringkat Positif

Rencana PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI) untuk merestrukturisasi surat utangnya dengan menerbitkan surat utang baru dengan bunga lebih rendah mendapat respons positif dari berbagai lembaga pemeringkat internasional.

Bisnis.com, JAKARTA—Rencana PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI) untuk merestrukturisasi surat utangnya dengan menerbitkan surat utang baru dengan bunga lebih rendah mendapat respons positif dari berbagai lembaga pemeringkat internasional.

Sedikitnya ada tiga perusahaan pemeringkat internasional yang mengganjar peringkat Alam Sutera terkait dengan rencana tersebut yakni Moody’s, Fitch Rating, dan Standard Poor’s.

Moody’s Investor Service menetapkan peringkat dari corporate family dan surat utang senior tanpa jaminan yang diterbitkan Alam Sutera di level B1.

Surat utang senior tanpa jaminan tersebut dikeluarkan Alam Sutera International Pte Ltd dan Alam Synergy Pte Ltd, keduanya merupakan entitas perusahaan Alam Sutera.

Selain itu, Moody’s menetapkan provisional rating (P)B1 senior tanpa jaminan untuk surat utang senior tanpa jaminan yang bakal diterbitkan Alam Synergy Pte Ltd dan dijamin oleh Alam Sutera dan subsidiarinya. Adapun outlook ratingnya adalah stabil.

Sementara itu, Fitch Ratings memberikan peringkat ekspektasi atas rencana penerbitan obligasi senior tanpa jaminan dalam mata uang USD PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI, 'B+'/ Stabil) di 'B+(EXP)' dengan Recovery Rating di 'RR4'.

Adapun Standard Poor's Ratings Services mengganjar kredit rating corporate Alam Sutera menjadi B+ dari B, dengan outlook stabil.

Pada saat bersamaan, Standard Poor's menaikkan rating penerbitan obligasi senior tanpa jaminan jangka panjang menjadi dari B menjadi B+. Lembaga itu juga menaikkan rating Alam Sutera di regional Asean secara jangka panjang menjadi axBB dari axBB-.

Alam Sutera, yang merupakan salah satu pengembang properti yang berbasis di Indonesia berencana menggunakan hasil penerbitan obligasi untuk membeli kembali obligasi yang akan jatuh tempo pada 2017 dan sisanya untuk pengembangan proyek dan general corporate purposes.

Hendra Kurniawan, Sekretaris Korporat Alam Sutera, mengatakan pihaknya berencana menerbitkan kembali surat utang jangka panjang dengan bunga yang lebih rendah untuk membeli obligasi yang sebelumnya diluncurkan pada 27 Maret 2012 sebesar US$150 juta.

“Obligasi global yang kami terbitkan pada 2012 tersebut kan bunganya sebesar 10,75%, cukup besar. Oleh karena itu akan kami restrukturisasi dengan menerbitkan obligasi baru dengan bunga yang lebih rendah,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (8/1/2014).

Menurutnya, yang menjadi fokus perseroan saat ini adalah perihal mau atau tidaknya pemegang obligasi tersebut menerima opsi dari kami. Apabila yang setuju kurang dari 50% dari  pemegang obligasi, rencana untuk menerbitkan surat utang lagi terpaksa gagal.

“Selain itu, total biaya penerbitan juga tak boleh lebih banyak dari selisih bunga yang kami restrukturisasi. Jika lebih besar, maka rencana penerbitan juga akan dibatalkan,” ungkapnya.

Hendra menjelaskan jika proses penawaran opsi kepada pemegang obligasi berakhir pada 21 Januari 2014. Adapun jika proses lancar, pada 4 Februari 2014 uang hasil penawaran sudah di tangan.

“Namun, apabila rencana tersebut gagal pada tahun ini. Kami akan mencoba lagi pada tahun depan,” bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis :
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper