Bisnis.com, JAKARTA -- Rapat umum pemegang saham luar biasa PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) gagal digelar karena tidak tercapainya kuorum. Hanya 24,38% dari total pemegang saham yang menhadiri RUPS LB hari ini, Jumat, (20/12/2013).
Dileep Srivastava, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Bumi Resources, beralasan pemegang saham tidak menghadiri RUPS LB karena saat ini masa libur.
"RUPS LB dapat digelar jika total pemegang saham yang hadir mewakili 50% sampai 75%. Agenda pertama membutuhkan 50%, agenda kedua 65%, dan agenda ketiga 75%," ujarnya.
RUPS BUMI beragendakan meminta persetujuan pengalihan saham di PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) sebagai bagian dari penyelesaian pelunasan utang kepada China Investment Corporation (CIC) dan pembelian saham milik Kutai Timur Sejahtera di KPC oleh perseroan atau anak usaha.
Agenda lainnya persetujuan untuk menjaminkan dan mengalihkan sebagian besar harta kekayaan perseroan serta perubahan struktur modal saham perseroan dan perubahan serta penegasan seluruh anggaran dasar. Sedangkan, agenda persetujuan untuk penambahan modal tanpa HMETD ditunda.
Menurut Dileep, BUMI akan melaporkan hasil RUPS LB hari ini ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Senin, (23/12/2013). RUPS LB kedua rencananya digelar Jumat, (10/1/2014).
"Kalau tidak kuorum, kami akan minta OJK untuk turunkan persentase kurom," ujarnya.