Bisnis.com, JAKARTA--Perpisahan Bumi Plc dengan Grup Bakrie diperkirakan berdampak positif bagi kinerja PT Berau Coal Energy Tbk. (BRAU) dan PT Bumi Resources Tbk. (BUMI).
Brian Grieser, Vice President-Senior Analyst Moody's Investors Service, mengatakan aksi itu berefek positif karena Bumi Plc telah berkomitmen untuk meninjau struktur modal BRAU dalam rangka memangkas beban bunga.
Namun, kebijakan keuangan jangka panjang Bumi Plc tentang kontribusi dari BRAU belum jelas sehingga dapat berefek negatif bagi BRAU.
Dari hasil RUPS Bumi Plc pada 17 December 2013, pemegang saham setuju menjual saham minoritas di BUMI kepada Grup Bakrie senilai US$501 juta. Grup Bakrie akan menjual 23,8% saham di Bumi Plc ke Samin Tan, Chairman Bumi Plc, senilai US$223 juta.
Bumi Plc akan mengembalikan sekitar US$400 juta dari hasil kesepakatan pemisahan pada 17 Desember lalu kepada pemegang saham. Sisanya, sekitar US$101 juta akan digunakan untuk memangkas utang atau keperluan lain.
"Kami yakin Bumi Plc akan menggunakan sebagian atau seluruh sisa dana untuk refinancing senior secured notes senilai US$450 juta yang diterbitkan pada 2010. Tingkat bunga 12,5% dan jatuh tempo Juli 2015," kata Grieser dalam riset yang diterima Bisnis, Kamis, (19/12/2013).
Bumi Plc memiliki 84,7% saham di BRAU. Jika Bumi Plc mengurangi utang BRAU dari kas yang ditahan senilai US$101 juta, Moody’s memperkirakan utang yang disesuaikan atau ebitda BRAU pada 2014 merosot menuju 3.7x-4.2x dari proyeksi sebelumnya 4.0x-4.5x.
"Kami memperkirakan pemisahan dapat memperbaiki tata kelola dan akuntabilitas perusahaan di BRAU karena tidak ada lagi pemegang saham tunggal yang akan memiliki saham pengendali di Bumi Plc,” ujar Grieser.
Ulasan independen pada 2013 mengungkapkan terjadi penyimpangan akuntansi, kelemahan dalam praktik akuntasi, dan biaya tanpa tujuan yang jelas senilai US$201.
BRAU mulai menangani masalah ini dengan membawa seorang CEO, CFO, dan chief mining officer yang baru. Sebagai bagian dari pemisahan Bumi Plc-Grup Bakrie, Bumi Plc setuju untuk menambah seorang chairman independen dan memungkinkan pemegang saham tertentu mencalonkan direktur independen ke susunan direksi.
Untuk BUMI, tidak akan ada efek langsung selain meninggalkan keluarga Bumi Plc. Namun, transaksi tersebut berdampak positif dalam hal menyederhanakan struktur pemegang saham dan memungknkan manajemen untuk fokus merestrukturisasi neraca.
Usai bercerai pada Januari 2014, Bumi Plc yang akan berganti nama menjadi Asia Resource Minerals Plc, akan menguasai 84,7% saham di BRAU dan tidak lagi berafiliasi dengan Grup Bakrie. Di bawah struktur pemegang saham baru, Borneo Bumi dan RACL yang dikendalikan Samin Tan akan memiliki 48% saham di Bumi Plc, sedangkan sisanya dimiliki publik.