Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Terpuruk, Budi Starch (BUDI) Genjot Ekspor

PT Budi Starch & Sweetener Tbk. (BUDI) akan menggenjot penjualan ekspor sebesar 600% dari proyeksi tahun ini 50.000 ton menjadi 80.000100.000 ton pada tahun depan di tengah depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Bisnis.com, JAKARTA—PT Budi Starch & Sweetener Tbk. (BUDI) akan menggenjot penjualan ekspor sebesar 60%—100% dari proyeksi tahun ini sebesar 50.000 ton menjadi 80.000—100.000 ton pada tahun depan di tengah depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Deputi Presiden Direktur Budi Starch & Sweetener Sudarmo Tasmin menuturkan perseroan harus mencari celah agar kinerja keuangan perusahaan tidak terkoreksi akibat kurs rupiah yang kian terpuruk di akhir tahun ini.

Kalau kondisi rupiah seperti ini [terpuruk] terus, maka kami akan genjot ekspor, terutama produk tapioka. Langkah itu merupakan strategi kami untuk memperbaiki kondisi keuangan, baik pendapatan maupun laba bersih,” katanya seperti diberitakan Bisnis Indonesia, Selasa (10/12/2013).

Dia memproyeksikan penjualan ekspor akan digenjot 50.000 ton pada tahun ini atau tumbuh 150% dari realisasi tahun lalu sekitar 20.000 ton.

Dari pencapaian itu, porsi ekspor baru tercatat sekitar US$5 juta sepanjang 9 bulan pertama tahun ini dan diharapkan mampu mencapai US$20 juta hingga akhir tahun ini.

Penjualan ekspor terus ditingkatkan pada Oktober—Desember 2013 ini,” tuturnya.

Budi Starch & Sweetener mencatat pendapatan usaha Rp1,72 triliun hingga kuartal III/2013 atau turun tipis 2,1% dari realisasi periode yang sama tahun lalu Rp1,76 triliun.

Sementara itu, perseroan mencetak rugi bersih Rp44,9 miliar pada kuartal III/2013, padahal kuartal III tahun lalu perusahaan mampu membukukan laba bersih Rp4,3 miliar.

Penurunan kinerja itu disebabkan oleh selisih kurs yang dialami perusahaan sebesar Rp75,3 miliar hingga kuartal III/2013.

Sudarmo menambahkan perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan 8,6% dari Rp2,3 triliun di tahun lalu menjadi menjadi Rp2,5 triliun di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper