Bisnis.com, JAKARTA—Saham emerging Market merosot ke level terendah dalam tiga pekan setelah data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan memicu spekulasi bahwa bank sentral AS akan memperketat stimulus.
Dalam perkembangan lain mata uang rand Afrika Selatan anjlok ke level terendah sejak 2009. Rand melemah selama tiga hari di tengah terjadinya penjualan obligasi pemerintah Afrika Selatan yang terlama dalam lima tahun.
Indeks MSCI Emerging Markets turun 0,7% menjadi 995,75. Indek PX Czech turun 1,1% setelah muncul laporan ekonomi negara itu mengalami kontraksi selama tujuh triwulan. Sementara itu, Shanghai Composite Index naik 1,3% yang dipimpin oleh perusahaan yang terkait dengan zona perdagangan bebas Shanghai. Penguatan itu seiring dengan rencana bank sentral melaksanakan reformasi kebijakan di kawasan itu selama tiga bulan.
“Ketika kita mendapatkan data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan maka hal itu akan memperbarui kekhawatiran akan pengetatan stimulus moneter,” ujar Alec Young, ahli strategi ekuitas global pada S&P Capital IQ, sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (5/12/2013). Menurutnya, emerging market sangat sensitif terhadap isu pengetatan stimulus tersebut.
Indeks saham di sejumlah negara berkembang turun hingga 16% sejak 22 Mei setelah bank sentral AS mengisyaratkan bahwa program pemmbelian aset bisa dikurangi jika ekonomi menunjukkan perbaikan berkesinambungan.