Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham emerging market menguat ke level tertinggi sepekan terakhir menyusul data ekonomi AS yang kuat, meskipun spekulasi kenaikan suku bunga AS pada Desember menekan sebagian besar mata uang.
Indeks MSCI Emerging Markets menguat 0,3%, mengikuti bursa negara mau lainnya dan terangkat oleh penguatan di bursa Asia, Turki dan sebagian Eropa Tengah dan Timur.
Kenaikan ini mengikuti rilis data AS yang positif, di mana data terbaru pada Rabu menunjukkan aktivitas sektor jasa melonjak ke level tertinggi 11 bulan terakhir, sehingga meningkatkan probabilitas kenaikan suku bunga acuan nAS.
Beberapa data lainnya juga akan dirilis pada pada Jumat seperti non-farm payrolls yang diperkirakan akan menunjukkan peningkatan sebanyak 175.000 tenaga kerja, berdasarkan jajak pendapat Reuters.
Ekonomi AS yang kokoh umumnya dipandang positif untuk pasar negara berkembang bahkan jika The Fed benar-benar menaikkan suku bunga.
"Data sudah cukup kuat kemarin, juga dalam beberapa hari terakhir. Data tenaga kerja adalah salah satu hal yang mungkin memberikan sentimen pada akhir perdagangan pekan ini," kata Cristian Maggio, kepala analis emerging market TD Securities, seperti dikutip Reuters.
Maggio memprediksi pergerakan The Fed pada Desember hanya akan memiliki dampak negatif sementara pada pasar negara berkembang.
Namun, dengan indeks dolar naik hampir 1% pekan ini, mata uang di negara berkembang merasakan tekanan.