Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Agung Podomoro (APLN) Canangkan Belanja Modal Rp4,5 Triliun

Kendati dirasa berat, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) berani menargetkan pertumbuhan penjualan 10% menjadi Rp5,5 triliun pada tahun depan. Hal itu ditopang dengan anggaran belanja modal yang mencapai Rp4,5 triliun pada 2014.
/Bisnis.com
/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kendati dirasa berat, PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) berani menargetkan pertumbuhan penjualan 10% menjadi Rp5,5 triliun pada tahun depan. Hal itu ditopang dengan anggaran belanja modal yang mencapai Rp4,5 triliun pada 2014.

“Memang bakal berat karena spekulasi menjelang pemilu, tapi kita tetap optimistis dengan pertumbuhan ekonomi kita yang bagus. Target marketing sales bisa naik jadi Rp5,5 triliun lah,” ujar Direktur Utama Agung Podomoro Indra Wijaya seusai seminar Investor Summit 2013 di Pacific Place, Jakarta Pusat, Selasa (27/11/2013).

Dia mengungkapkan nilai penjualan perseroan pada saat ini sebenarnya sudah mencapai sekitar Rp7,5 triliun. Namun karena yang bisa diakui adalah yang sudah dilakukan pembangunan, maka hingga Oktober baru tercatat Rp4,2 triliun.

Jumlah tersebut disumbang dari The Podomoro City sebesar 44%, Metro Park Residence sebesar 14,4%, Vimala Hills 13,7%, The Borneo Bay Residences 9,4%, Grand Taruma 7,8% dan Soho@Pancoran 5,8%.

Indra menambahkan marketing sales tahun ini juga sedang digenjot agar bisa mencapai target sebesar Rp5 triliun. Hal tersebut bakal ditopang dari penjualan proyek mereka di Kalimantan, Borneo Bay Residences.

 “Tahun depan kami bakal canangkan belanja modal hingga Rp4,5 triliun. Dananya kemungkinan berasal dari kas dan perbankan,” jelasnya.

Lebih lanjut, dana tersebut bakal dipakai untuk beberapa proyek yang mereka siapkan sebelumnya. Indra menambahkan proyek yang investasinya paling besar saat ini adalah Agung Podomoro Extension hingga Rp3 triliun. “Namun tahun depan ada proyek di Batam hingga Rp6 triliun,” tuturnya.

Adapun, ketika disinggung mengenai opsi pendanaan dari penerbitan obligasi, Indra menyatakan pihaknya masih mengkaji kondisi pasar pada tahun depan. Dia merasa belum yakin bakal menerbitkan sisa ‘jatah’ penerbitan sebesar Rp1,3 triliun tahun depan.

Sebelumnya, Agung Podomoro melakukan penerbitan obligasi hingga Rp1,2 triliun pada 27 Juni 2013. Jumlah tersebut merupakan penerbitan pertama dari nilai total penerbitan yang diijinkan kepada perseroan, sebesar Rp2,5 triliun.

Dari sisi kinerja, Agung Podomoro mampu membukukan laba bersih sebesar Rp597,5 miliar pada kuartal ketiga 2013 atau tertekan  12,5% dari Rp682,7 miliar pada periode yang sama 2012.

Perseroan menyatakan penurunan laba bersih tersebut karena pembayaran bunga atas obligasi APLN berkelanjutan I tahap I bulan September 2013 dan beban penjualan. Hal tersebut ditambah penyebab lainnya seperti biaya operasional dari anak-anak perusahaan yang belum membukukan penjualan dan pendapatan usaha serta kepentingan non-pengendali. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Giras Pasopati
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper