Bisnis.com, JAKARTA -- Saham Surya Semesta (SSIA) menjadi salah satu yang atraktif pada awal 2024 karena telah naik 161,79% secara year-to-date (YtD) dengan bertengger pada Rp1.100 per lembar pada penutupan pasar, Kamis (15/5). Pada hari yang sama, saham SSIA sejatinya anjlok 6,33%.
Setelah raksasa mobil listrik China, BYD masuk ke kawasan industri milik PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) di Subang, terbaru perseroan menjual saham anak usahanya PT Suryacipta Swadaya (SCS) senilai Rp3,1 triliun kepada PT Anarawata Puspa Utama (APU) yang terafiliasi dengan Grup Djarum.