Bisnis.com, JAKARTA - Pasar obligasi negara terus tertekan dalam sepekan terakhir. Imbal hasil surat utang pemerintah bertenor 10 tahun naik 18 basis poin menjadi 8,59% pada penutupan perdagangan Jumat (22/11/2013).
Adapun, menurut data PT Penilai Harga Efek Indonesia (Indonesia Bond Pricing Agency/IBPA), imbal hasil obligasi bertenor panjang 20 tahun FR0065 juga naik 10 basis poin menjadi 9,17% dari 9,07% pada hari sebelumnya.
Dini Agmivia, analis obligasi PT Maybank Kim Eng Securities, menuturkan sentimen utama penyebab kenaikan imbal hasil obligasi negara adalah meningkatnya kekhawatiran the Fed akan mengurangi stimulus moneternya.
“Dalam pandangan kami, the Fed akan menahan pengurangan stimulus hingga Februari 2014 sambil menunggu masalah anggaran dan plafon utang selesai,” ujarnya, Jumat (22/11/2013).
Selama sepekan terakhir, harga obligasi negara 10 tahun telah turun sebanyak 175 basis poin menjadi 81% dari posisi sama pada pekan sebelumnya yakni di level 82,75%.
