Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kopi Robusta Anjlok Terseret Penurunan Harga Pasar Dunia

Harga biji kopi robusta di Lampung dalam beberapa pekan terakhir anjlok hingga mencapai Rp15.000 per kilogram, menyusul harga di pasaran dunia yang mengalami penurunan

Bisnis.com, JAKARTA— Harga biji kopi robusta di Lampung dalam beberapa pekan terakhir anjlok hingga mencapai Rp15.000 per kilogram, menyusul harga di pasaran dunia yang mengalami penurunan.

"Sebelumnya harga kopi di tingkat eksportir mencapai Rp18.500 per kilogram. Penurunan harga biji kopi itu dipengaruhi panen raya kopi di Vietnam," kata petani kopi Waytenong Lampung Barat, Sunyoto seperti dikutip Antara, Rabu (13/11/2013).

Dia mengatakan, penurunan harga biji kopi ini membuat petani merugi, mengingat biaya untuk pemeliharaan hingga pascaproduksi atau panen yang tinggi.

Para pedagang pengumpul juga mengalami kerugian, mengingat harga beli biji kopi di tingkat petani sebelumnya juga masih tinggi.

"Para pedagang pengumpul tidak berani menjual kopi yang ada kepada eksportir, mengingat harganya bertahan rendah," ujarnya.

Dia menyebutkan, panen raya kopi pada sentra perkebunan komoditas itu di Lampung telah berakhir, tetapi petani dan pedagang pengumpul masih ada yang menyimpan biji kopinya.

Ketua Renlitbang Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Lampung Muchtar Lutfie membenarkan adanya penurunan harga kopi, karena dipengaruhi harga di pasaran dunia yang terus menurun.

"Harga biji kopi robusta di bursa London saat ini sekitar 1.450 dolar Amerika Serikat," kata dia.

Menurut dia, penurunan harga biji kopi itu juga dipengaruhi oleh panen raya kopi di Vietnam yang merupakan salah satu produsen kopi robusta terbesar di dunia.

Berdasarkan data Dinas Koperindag Lampung, ekspor biji kopi daerah ini masih cukup tinggi, yakni di atas 40.000 ton pada Oktober 2013.

"Meskipun panen telah usai tapi ekspor biji kopi masih tetap tinggi, mengingat petani dan eksportir masih memiliki persediaan kopi," kata Muchtar menambahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper