Bisnis.com, JAKARTA—Harga karet naik ke level tertinggi selama hampir sepekan akibat nilai tukar yen melemah terhadap AS dan data ekonomi China melebihi ekspektasi para analis.
Kontrak karet untuk pengiriman April di bursa Tokyo Commodity Exchange menguat 1,9% menjadi 261,7 yen per kilogram (US$2.641 per metrik ton) atau yang tertinggi sejak 5 November.
Sementara itu, kontrak perdagangan tercatat 261,1 pada pukul 09.57 atau pukul 07.57 WIB sehingga mengikis penurunan hingga 14% tahun ini.
Yen melemah ke level terendah dalam tujuh pekan terhadap dolar AS setelah turun 1% pada 8 November lalu. Produksi pabrik di China naik melebihi perkiraan para analis selama Oktober dan inflasi di bawah perkiraan sehingga menambah optimisme terhadap pertumbuhan di China.
“Data tersebut menaikkan minat investor, menurunkan nilai yen dan meningkatkan kontrak di bursa Tokyo,” ujar Kazuhiko Saito, analis pada perusahaan broker Fujitomi Co. sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (11/11/2013).
Impor karet alam oleh China mencapai 190.000 ton selama Oktober, sedangkan volume kontrak naik dari 179.921 ton pada September dan 170.409 ton pada bulan yang sama tahun lalu.
Karet untuk pengiriman Mei di bursa Shanghai Futures Exchange naik 0,6% menjadi 19,595 yuan per ton. Stok di bursa itu naik 4,4% menjadi 154.194 ton atau yang tertinggi sejak November 2004, menurut data dari bursa itu.
Sementara itu, karet Thailand untuk free-on-board naik 0,6% menjadi 78,05 baht (US$2,47) per kilogram pada 8 November, menurut Rubber Research Institute of Thailand.