Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun di bawah US$95 per barel untuk pertama kalinya sejak Juni akibat meningkatnya cadangan minyak AS dan penguatan dolar AS terhadap euro sehingga membatasi permintaan investor terhadap komoditas itu.
Nilai kontrak tercatat empat kali mengalami penurunan per pekan atau satu penurunan terpanjang dalam kurun lebih dari setahun. Sedangkan laporan pemerintah AS pada 30 Oktober menunjukkan suplai meningkat hingga pekan keenam.
“Suplai telah mengubah segalanya,” ujar Phil Flynn, senior market analyst pada Price Futures Group di Chicago sebagaimana dikutip Bloombeerg, Senin (4/11/2013).
Dia menyebutkan selain itu pihaknya terpukul akibat penguatan dolar AS terhadap euro.
WTI untuk pengiriman Desember turun US$1,77 atau 1,8% menjadi US$94,61 per barel di bursa New York Mercantile Exchange. Sedangkan harga turun 3,3% pekan ini dan melemah 5,8% pada Oktober. Volume seluruh kontrak dilaporkan sebesar 4,3% di bawah rata-rata 100 hari pada pukul 15.31 waktu setempat atau pukul 02.31 WIB.
Brent untuk pembayaran Desember turun US$2.93 atau 2,7% dan berakhir pada posisi US$105.91 per barel di bursa London. Sedangkan volume kontrak tercatat 29% di atas rata-rata 100 hari.