Bisnis.com, JAKARTA - Harga karet turun untuk pertama kalinya dalam 4 hari, karena spekulasi Federal Reserve yang kemungkinan memangkas stimulus lebih cepat dari perkiraan sebelumnya yang membebani investor.
Kontrak untuk pengiriman April 2014, volum perdagangan yang paling aktif di Tokyo Commodity Exchange, turun sekitar 1,3% ke 261 yen (US$2,65 per kg) dan berada di US261,3 yen pada pukul 11.34 waktu Tokyo atau 09.00 WIB. Karet berjangka turun 1,7% bulan ini.
Kemarin, The Fed memutuskan untuk tetap menjaga stimulus US$85 miliar setiap bulan untuk pembelian obligasi.
Hal itu perlu dilakukan untuk melihat lebih banyak bukti bahwa ekonomi membaik sambil mengingatkan tanda-tanda adanya penguatan ekonomi.
"Spekulasi The Fed untuk mempercepat pemangkasan stimulus membuat sentimen negatif terhadap harga karet," ujar Megumi Saito, pedagang di commodity broker Yutaka Shoji Co. di Tokyo.
Faktor lain yang menyebabkan harga karet melemah adalah adanya peningkatan pasokan.
Stok karet mentah di Jepang naik 21% ke 5.314 ton pada 20 Oktober menurut data dari Rubber Trade Association of Japan.
Pasar akan menunggu surplus tahun ini dan tahun depan, meskipun di bawah 250.000 ton, kata Macquarie Group dalam laporan 29 Oktober.
Konsumsi akan tumbuh 2,8% tahun ini dan 3,4% tahun depan.
Harga karet untuk pengiriman Mei di Shanghai Futures Exchange turun 1,9% ke 19.685 yuan (US$3,23 per kg).
Sementara itu, harga karet Thailand (fob) naik 0,3% ke 78,35 bath (US$2,52 per kg) kemarin, membaik dari harga yang rendah dalam 3 pekan, menurut data Rubber Research Institute of Thailand.