Bisnis.com, JAKARTA— PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir memperkirakan nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat akan berada di kisaran Rp11.300-Rp11.500.
Analis dan Periset PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan rupiah tertekan, karena pasar masih mengantisipasi kemungkinan bank sentral AS The Federal Reserve mengurangi stimulusnya.
“Pasar selalu melihat selanjutnya apa,” kata Zulfirman saat dihubungi hari ini, Kamis (31/10/2013).
Zulfirman mengatakan sentimen selanjutnya yang akan mempengaruhi pergerakan rupiah adalah rilis data kondisi ekonomi Indonesia yang dirilis Badan Pusat Statisk (BPS) pada 1 November.
Dia memperkirakan jika terjadi inflasi dan meningkatnya defisit neraca perdagangan, maka akan menambah tekanan pada nilai tukar rupiah pada dolar AS.
“Apalagi ditambah dengan adanya demo buruh,” katanya.
Dari data Bloomberg Dollar Index kurs rupiah atas dolar AS melemah 0,89% ke level Rp11.274/US$ pada pukul 15.05 WIB.
Sementara itu kurs tengah bank Indonesia nilai tukar rupiah atas doalr AS juga melemah hari ini, yaitu bertengger di angka Rp11.234. Kemarin kurs tengah berada di angka Rp11.161 per dolar AS.
Seperti diketahui The Fed mengambil keputusan untuk meneruskan stimulus dengan membeli obligasi US$85 miliar per bulan. Namun terbuka kemungkinan pemangkasan stimulus bisa dilaksanakan dalam beberapa bulan ke depan.