Bisnis.com, JAKARTA - Harga karet meningkat di tengah optimisme bahwa ekonomi China yang semakin kuat akan mendorong peningkatan permintaan atas komoditas tersebut.
Kontrak untuk pengiriman April, yang mulai diperdagangkan kemarin di bursa Tokyo Commodity Exchange, meningkat sebesar 0,9% menjadi 262,3 yen per kilogram (US$2.687 per metrik ton). Sedangkan pada pukul 11.02 waktu setempat atau pukul 09.02 WIB harga itu bergerak ke posisi 261,6 yen.
Spekulasi muncul bahwa China akan mengambil sejumlah langkah untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi kedua terbesar dunia tersebut, ujar Kazuhiko Saito, seorang analis pada perusahaan pialang Fujitomi Co. di Tokyo. Sektor manufaktur China menguat di luar perkiraan analis berdasarkan data dari HSBC Holdings Plc dan Markit Economics pada 24 Oktober.
“Kontrak terdorong oleh optimisme soal permintaan dari China sebagi konsumen terbesar dunia,” ujarnya Saito sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (29/10/2013).
Cadangan karet mentah yang ditahan di pergudangan Jepang turun 2,7% menjadi 4.386 ton pada 10 Oktober, menurut data dari Rubber Trade Association of Japan. Sedangkan nilai kontrak karet untuk pengiriman Januari di bursa Shanghai Futures Exchange naik 0,2% menjadi 19.405 yuan (US$3.189) per ton.
Karet Thailan untuk mekanisme free-on-board turun 1,3% menjadi 78,15 baht (US$2,51) per kilogram kemarin, menurut Rubber Research Institute of Thailand.