Bisnis.com, JAKARTA— Masih adanya kekhawatiran pasar akan kemungkinan dikuranginya stimulus oleh bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve, dinilai yang membuat posisi rupiah melemah pada hari ini (29/10/2013).
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan kekhawatiran tersebut ternyata tetap ada, meski ada keyakinan The Fed belum akan mengurangi stimulusnya pada tahun ini.
Seperti diketahui The Fed menggelar rapat dua hari, mulai Selasa ini waktu setempat, dan putusan yang ditunggu terkait dengan kebijakan stimulus.
“Jelang rapat ternyata ada kekhawatiran, karena segala kemungkinan bisa terjadi. Tidak ada yang tahu apa yang dipikirkan The Fed,” kata Ariston saat dihubungi melalui telepon genggamnya hari ini, Selasa (29/10/2013).
Analis dan Periset PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan jika stimulus tidak dikurangi, maka akan memberikan penguatan pada rupiah atas dolar AS.
Jika terjadi sebaliknya, yaitu The Fed mengurangi stimulusnya, akan membuat likuiditas dolar di pasar akan berkurang dan bisa mengakibatkan nilai tukar rupiah melemah.
“Market antisipasi Fed tidak akan mengurangi stimulus untuk tahun 2013,” kata Zulfirman.
Seperti diketahui dari data Bloomberg Dollar Index hari ini (29/10/2013) nilai tukar rupiah atas dolar AS ditutup di angka Rp11.103 melemah 0,43% dibandingkan penutupan kemarin (28/10/2013) yang bertengger di level Rp11.055.