Bisnis.com, JAKARTA - Para pelaku pasar diperkirakan masih menunggu keputusan yang akan diambil oleh bank sentral Amerika Serikat, The Fed, dalam pertemuan dua hari ini, 29--30 Oktober, dengan tetap fokus pada paket stimulus (QE), apakah masih tetap diteruskan atau dihentikan.
Berdasarkan riset PG Asset Management, banyak analis beranggapan QE masih dibutuhkan untuk memenuhi likuiditas pasar, selain memang belum solidnya perekonomian AS.
IHSG kembali ditutup menguat pada perdagangan Senin (28/10/2013), naik 9,692 poin (+0,21%) pada level 4.590,538.
Demikian juga indeks LQ 45 ditutup naik 1,046 poin (+0,14%) pada level 772,819 dan indeks Bisnis-27 juga dututup naik 0,308 poin (+0,07%) pada level 384,410.
Penguatan ini ditopang oleh saham-saham sektor infrastruktur yang menguat 2,11% dan sektor properti naik 1,52%. Aksi wait and see membuat IHSG bergerak sempit.
Indeks Dow Jones ditutup melemah tipis, turun 1,35 point (-0,01%) pada level 15.568,90 dan indeks S&P 500 ditutup menguat tipis 2,34 poin (+2,34%).
Data mengenai factory output yang hanya naik 0,1% di bawah ekspektasi sebelumnya sebesar 0,3% dan juga data mengenai penjualan rumah bekas (previously owned house) masih rendah dalam 4 bulan berturut-turut. Data-data ini mendorong The Fed untuk tetap menjalankan program stimulusnya.
Sementara itu, kurs tengah BI menunjukan rupiah kembali menguat terhadap dollar AS, sebesar 124 poin (+1,11%) pada nilai Rp11.018 per dollar AS.