Bisnis.com, JAKARTA - Emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange ditutup turun pada Jumat (Sabtu pagi WIB) karena aksi ambil untung, tetapi mengakhiri sepekan dengan keuntungan sebesar 3,7%.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember merosot US$8,4 atau 0,63% menjadi menetap di US$1.314,6 per ounce.
Setelah emas mencatat kenaikan tajam 3,17% pada Kamis (17/10), beberapa investor jangka pendek mulai mengambil keuntungan pada Jumat, sehingga terjadi koreksi teknikal.
Data dari China yang dirilis Jumat menawarkan sedikit dukungan untuk emas. Meskipun produk domestik bruto (PDB) China tumbuh 7,8%pada kuartal ketiga tahun ini atau pertumbuhan tercepat tahun ini.
Pada September terjadi penurunan tak terduga dalam ekspor, pelambatan pertumbuhan produkis pabrik dan penjualan ritel yang menunjukkan ekonomi telah melambat di akhir triwulan.
Sementara itu, kepemilikan emas di SPDR Gold Trust turun 3,3 ton menjadi 882,23 ton pada Kamis dari Rabu. SPDR Gold Trust mengawali bulan ini dengan kepemilikan emas pada 905,99 ton.
Setelah mempertimbangkan dampak penutupan kegiatan pemerintah AS selama 16 hari terhadap ekonomi, beberapa analis pasar memperkirakan bahwa emas telah menemukan posisi dasar untuk jangka pendek.
Perak untuk pengiriman Desember turun US$3,4 sen atau 0,15% menjadi ditutup pada US$21,913 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik US$2,9 atau 0,2% menjadi US$1.437,8 per ounce.