Bisnis.com, NEW YORK - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange pada Selasa (Rabu pagi WIB) turun terbesar sejak 26 Juni dan ditutup mendekati posisi terendah 2 bulan karena pemerintah AS menghentikan sementara kegiatannya (shutdown).
Pemerintah AS menghentikan sebagian pelayanan publiknya menyusul kebuntuan pembicaraan anggaran di Kongres hingga batas waktu Senin tengah malam (30/9/2013).
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember jatuh US$40,9, atau 3,08%, menjadi berakhir di level US$1.286,1 per ounce.
Para analis meyakini bahwa penghentian sementara kegiatan atau shutdown pemerintah AS akan berumur pendek, dengan hanya berdampak minimal terhadap ekonomi yang lebih luas dan tidak akan mengubah jadwal Federal Reserve atas penarikan kebijakan moneter pelonggaran kuantitatifnya.
Namun, jika kebuntuan terus berlanjut dalam 17 hari ke depan itu bisa menghasilkan dampak negatif pada dolar AS dan dapat menyebabkan penurunan peringkat dalam peringkat utang negara AS, mengikis kepercayaan dunia pada ekonomi AS dan mendorong harga emas, kata analis pasar.
Perak untuk pengiriman Desember kehilangan 53,3 sen, atau 2,46%, menjadi menetap di US$21,175 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari merosot US$27,1, atau 1,92%, menjadi ditutup pada US$1.385,3 per ounce.